Sejarah Desa Selomerto
Mengutip sejarah Desa Selomerto tentunya tidak lepas dari sejarah Wonosobo, yang bermula dari masa perang Pangearan Diponegoro pada tahun 1825 – 1930, Wonosobo adalah merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Yang selanjutnya muncul beberapa tokoh penguasa Wonosobo salah satunya Kyi Karim yang bertempat di Kalibeber dan mempunyai keturunan seorang cucu yang dikenal sebagai Singowedono yang telah mendapat hadiah dari Keraton Mataram dan ditempatkan di Selomerto serta diangakat menjadi penguasa daerah ini dan namanya berganti menjadi Tumenggung Jogonegoro ( terbukti dengan adanya Petilasan/Pekaringan Jogonegoro) yang terletak di Sebelah utara Pasar Selomerto, setelah meninggal dunia dimakamkan di Desa Pakuncen.
- Selomerto = dari kata SELA AMARTA : SELA =BATU- AMARTA : wilayah, tempat, hutan yang tergolong angker.( versi sansekerta india) adanya batu tedeng
- Selomerto = dari kata SELO MERTO : SELO = BATU – MERTO : ARCA, MANUSIA diambil bahasa kromo jawa kuno(versi jawa kuno) ditemukan Arca buda
Menurut cerita , lurah/glondong pertama yg diketahui TJAKRADIMEDJA menjabat terakhir tahun 1942 dan mulainya tidak diketahui tahun berapa, namun menurut catatan penduduk yang tertua saat ini kelahiran tahun 1920 .
Untuk selanjutnya yg menjadi lurah;
1942 s/d 1965 : HARDJO SUMARTO
1965 S/D 1977 : KAMARI
1977 S/D 1980 : SUJITNO, Istilahnya Lurah Kartiker
1980 s/d 1988 : WARDJA
1988 S/D 1990 : ANGGORO, Lurah PJ
1990 s/d 1998 : NURUL QOMARIYAH
Selanjutnya alih status Desa menjadi Kelurahan tahun 1998
1998 S/D 2001 : PONIDI
2002 S/D 2006 : TRISUNU
2007 S/D 2011 : INDIARTO
2012 S/D 2016 : SUBAGYO AGUS BM.
2017 : EDY SUGIARTO
Sampai dengan tahun 1931 Regenlackop : Wonosobo Districk : Wonosobo
Onderdistrick : Wonosobo Desa : Selomerto
Muali tahun 1932 Onderdistrick : Krasak s/d 1955
Dan tahun 1956 pindah di Desa Selomerto berkantor di Rumah Bp.Ruslan sampai terjadinya G30 S 1965
Pengertian Tanah yoso/yasan :
- Pekarangan
- Tegal kebonan
- Sawah yang dibuat dari tegal kebonan (disebut tanah kuli/kulen)
Pengertian tanah buda :
- Semua tanah sawah yang sejak dulu sudah jadi sawah dan tidak diketahui yang membuatnya
- Tanah buda tidak boleh di pecah-pecah apabila dijual/diwariskan harus tetap satu nama
- Yang menempati tanah buda mempunyai kewajiban menjalankan ronda dusun
Sekitar tahun 1935 mulai ada bangsa asing (cina) yang diketahui ada 4:
- TAN ENG TJAY ( BAH ENGKO)
- BAH EMBY
- SIE TJENG THOAN (BAH DHOAN)
- BAH KODONG
Meninggalkan desa selomerto sekitar tahun 1948/1949 karena ada pebantaian etnis cina di desa semayu serta terdengar bahwa cina tidak boleh bertempat di wilayah kecamatan.kemudian harta berupa tanah dititip secara lisan kepada orang selomerto dan ada yg dijual
Desa Selomerto saat ini telah beralih Stastus dari Desa menjadi Kelurahan sejak Tahun 1998 yang terdiri dari 3 (tiga) Dusun: Dusun Selomerto; Dusun Kradenan dan Dusun Jogoweganan dan terbagi menjadi beberapa Dukuh, termasuk Dukuh Jagalan yang saat ini saya bertempat tinggal. Dari cerita para sesepuh di Selomerto, asal muasal nama Jogowedanan adalah Jogo artinya Jaga dan Wedanan adalah Tempat atau Wilayah jadi Jogowedanan berasal dari Tempat jaga (Pos Keamanan - Jagawilayah). Sedangkan Dukuh Jagalan berasal dari suatu tempat kegiatan apabila masyarakat Desa Selomerto mengadakan suatu perayaan dan memerlukan daging sapi, kerbau ataupun kambing, tempat penyembelihan / pemotongannya ditempat yang saya tempati saat ini namanya Dukuh Jagalan, identik dengan seorang tukang jagal yang dijuluki Ki.Jagal maut. Dan sampai pada saat ini apabila pada Hari Raya Idul Adha Dukuh Jagalan dijadikan salah satu tempat untuk melaksanakan pemotongan hewan Qurban.